Blogger Template by Blogcrowds

Marhaban Ya Ramadhan


andai kami tahu ini Ramadhan terakhir..

tentu siangnya kami sibuk berzikir
tentu kami tak akan jemu melagukan syair rindu
mendayu..merayu. ..kepada- NYA Allah Yang Satu

andai kami tahu ini Ramadhan terakhir..

tentu kami akan melaksanakan sholat di awal waktu
sholat
yang dikerjakan.. .sungguh khusyuk lagi tawadhu'
tubuh dan qalbu...bersatu memperhamba diri
menghadap Rabbul Jalil... menangisi kecurangan janji
"innasolati wanusuki wamahyaya wamamati lillahirabbil 'alamin"
[sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku, dan matiku...
kuserahkan hanya kepada Allah Tuhan seru sekalian alam]

andai kami tahu ini Ramadhan terakhir..

tidak akan kami sia siakan walau sesaat yang berlalu
setiap masa tak akan dibiarkan begitu saja
di setiap kesempatan juga masa yang terluang
alunan Al-Quran bakal kami dendang...bakal kami syairkan

andai kami tahu ini Ramadhan terakhir..

tentu malam kami sibukkan dengan
bertarawih.. .berqiyamullail. ..bertahajjud. ..
mengadu...merintih. ..meminta belas kasih
"sesungguhnya aku tidak layak untuk ke syurga-MU
tapi...aku juga tidak sanggup untuk ke neraka-MU"

andai kami tahu ini Ramadhan terakhir..

tentu kita tak akan melupakan mereka yang tersayang
mari kita meriahkan Ramadhan
kami buru...kami cari...suatu malam idaman
yang lebih baik dari seribu bulan

andai kami tahu ini Ramadhan terakhir..

tentu kami bakal menyediakan batin dan zahir
mempersiap diri...rohani dan jasmani
menanti-nanti jemputan Izrail
di kiri dan kanan ...lorong-lorong ridha Ar-Rahman

Duhai Ilahi....
andai ini Ramadhan terakhir buat kami
jadikanlah Ramadhan ini paling berarti...paling berseri...
menerangi kegelapan hati kami
menyeru ke jalan menuju ridho serta kasih sayangMu Ya Ilahi
semoga bakal mewarnai kehidupan kami di
sana nanti

Namun teman...
tak akan ada manusia yang bakal mengetahui
apakah Ramadhan ini merupakan yang terakhir kali bagi diri kita
yang mampu bagi seorang hamba itu hanyalah
berusaha...bersedia ...meminta belas-NYA

andai benar ini Ramadhan terakhir..

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN ATAS SEGALA KHILAF KAMI


SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1429 H



- Arief , Netti dan Alm. Khaled -




Alhamdulillah...Terima Kasih ya Allah atas karunia-Mu....


Tanggal 25 Agustus 2008 adalah hari yang ditunggu2 ayahbunda dan keluarga karena tanggal 25 Agustus 2008 hasil kelulusan penerimaan AKPOL diumumkan. Bunda ikut deg-degan juga apakah adik bunda (om dedy) diterima atau tidak.. Ortu bunda aja yang ke semarang... bunda mencoba telepon dari pagi ampe malam ke HP om dedy HP-nya ngga aktif terus...ortu bunda ngga bawa HP, akhirnya telpon rumah dan di rumah hanya ada adik bungsu bunda (tante mia) menanyakan hasilnya gemana? tante mia juga ngga tau, terakhir dapet SMS menginfokan bapak ama ibu udah sampe di semarang...

Tanggal 26 Agustus 2008 pagi2 setelah sholat subuh bunda mendapat telepon dari Bapak dan Ibu dan menginfokan bahwa om dedy lulus dan langsung pendidikan...Alhamdulillah..terima kasih Ya Allah...Engkau mengabulkan impian dan cita-cita adikku untuk menjadi polisi.

Tahun 2008 Allah memberikan ujian dan karunia yang besar buat keluarga kami. Kita harus selalu bersyukur dan bersabar dalam menerima nikmat dan ujian.

- Tanggal 23 April 2008 : kehilangan Khaled Ar Rayyan Sektiaji untuk selama-lamanya. Khaled adalah anak pertama , cucu pertama dan keponakan pertama buat keluarga ayah dan bunda (dan buyut pertama buat keluarga ayah).

- Tanggal 25 Agustus 2008 : Alhamdulillah Adik bunda (om dedy - omnya khaled) lulus masuk AKPOL.

Semoga di tahun ini jua Allah memberikan kebahagian-kebahagiaan lain. Bunda hamil lagi..Amin...

Berbicara sedikit mengenai adik bunda, om dedy lahir tahun 1984...lulus kuliah dari Fakultas Hukum Unsoed desember 2007 ( 6 tahun kuliah...jadi inget dulu lulus SPMB, pengennya ke jurusan teknik tetapi diterimanya di jurusan Hukum dan bunda yang pilihin;)) ). Abis lulus daftar kerjaan (di BRI dan BPK) blom berhasil...akhirnya kerja juga jadi Sales di operator "Three"...kalau dipikir2 ngga nyambung kerjaannya dengan kuliahnya...tapi buat om dedy kerjaan apapun dilakuin daripada nganggur dan cari pengalaman kerja juga...Ayah dan Ibu bunda juga kasihan liat kerjaannya, karena kesana kemari cari pembeli dan dikejar2 target...bunda sempat usulin buat buka counter hp aja di rumah, om dedy bilang mo kerja ini dulu tar kalo udah terkumpul modal baru buka usaha sendiri..ya udah...dan akhirnya Alhamdulillah Allah mewujudkan cita-citanya...perjuangan dan doamu dik akhirnya dikabulkan oleh Allah...

Untuk adikku sayang ...jangan lupa sholat, selalu ingat Allah dan jagalah kesehatan...
Apa yang sekarang didapat adalah amanah dari Allah, jagalah amanah ini dengan baik...
Jangan sombong dan jagalah kejujuran...
Doa dan cinta kami menyertaimu selalu...







Ujian untuk Menjadi Lebih Mulia



Kata orang, hidup ini layaknya roda kehidupan. Kadang berada di atas, kadang berada di bawah. Ada pula yang bilang hidup ini seperti ombak di pantai. Kadang tenang, namun tak jarang pula menghantarkan gelombang yang begitu kencang. Apa pun perumpamaan manusia terhadap kehidupan ini, intinya adalah hidup ini takkan setenang air di dalam kolam. Akan ada goncangan-goncangan, hambatan-hambatan, dan ujian-ujian yang bermacam-macam bentuknya.

Terkadang manusia seringkali merasa tidak mampu untuk menghadapi cobaan-cobaan hidup. Bahkan banyak pula yang tak menyadari bahwa semua nikmat dan semua ujian itu hanya berasal dari satu sumber. Semua itu berasal dari pemilik seluruh jiwa-jiwa manusia dan penguasa seluruh hati-hati manusia, yaitu Allah, Sang Maha Kuasa. Parahnya, ada juga yang menyesali diri sendiri, menganggap nasib diri terlalu sial, sehingga tak pernah mendapatkan kebahagiaan dalam hidup.

Mungkin anda pernah dengar cerita sebuah cangkir cantik yang dipajang di sebuah etalase toko. Sebelum berada di sana, ia hanyalah seonggok tanah liat yang sama sekali tidak dihiraukan orang. Kemudian seorang pengrajin mengambil dirinya, membentuk tanah liat itu, kemudian membakarnya di dalam perapian. Sang tanah liat sempat marah dan benci terhadap perlakuan yang diterimanya. Ia harus menahan sakit dan kepanasan. Tak sampai di situ, ia harus rela dicat dengan berbagai warna, kemudian dibakar lagi. Segala macam perlakuan sungguh tidak mengenakkan baginya. Namun apa yang terjadi, setelah semua proses selesai, sang tanah liat mendapati dirinya telah menjadi sebuah cangkir cantik. Ia bukan lagi seonggok tanah liat yang bau, tapi ia telah menjadi sosok baru dan tentu saja lebih baik. *

Mungkin kita sebagai manusia, seringkali berpikir seperti tanah liat tadi. Ujian-ujian yang mendatangi di setiap detik kehidupan selalu ditanggapi dengan ketidaksabaran, keluh kesah, dan ketidakikhlasan. Tak jarang mungkin di antara kita merasa terlalu dibebani dengan amanah-amanah, merasa hanya diri sendiri yang diberi ujian, sedang orang lain bisa bersenang-senang, dan ada juga yang justru berhenti dan tidak mau lagi berbuat karena merasa terlalu lelah, fatigue, dan kecewa. Belum lagi kondisi lingkungan, keluarga, dan teman-teman yang seringkali cuek, tidak perduli, dan sibuk dengan urusan masing-masing.

Tapi cobalah kita lihat kisah si gelas cantik tadi. Lihatlah, betapa setelah semua proses berlalu, seonggok tanah liat telah menjadi sebuah gelas cantik. Betapa indahnya perubahan itu. Saat ini anda mungkin sedang diuji berbagai macam masalah, mulai dari masalah di keluarga, orang tua, teman-teman, tempat kerja, bahkan amanah dakwah sekalipun, tapi percayalah bahwa Allah sedang membentuk anda. Bisa jadi anda tidak menyukai bentukan itu, tapi anda harus sabar. Bukankah selalu ada kemudahan setelah kesusahan? Ingat, awan tak selamanya mendung, sekali waktu ia akan cerah berawan menaungi langit. Bahkan angin topan pun tak selamanya meniupkan angin kencangnya, pada waktunya ia akan tenang dan reda kembali.

Dulu, seorang teman pernah bilang, kalau merasa diri sedang mendapatkan ujian yang begitu berat, berbaik sangkalah kepada diri sendiri dan kepada Allah. Ingat bahwa Allah selalu menurut persangkaan hamba-Nya. Anggap saja saat diuji dengan berbagai masalah, anda sedang dalam masa ujian layaknya anak sekolah. Untuk bisa naik tingkat, harus ada ujian untuk menguji kesiapan. Makin tinggi tingkat, makin tinggi pula level kerumitan ujian yang diberikan. Percayalah, kalau anda berhasil menghadapi ujian ini, anda akan berhasil naik tingkat di mata Allah, menjadi mukmin sejati. Allah tidak akan memberikan suatu ujian sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Kalau Allah saja yakin kita mampu, masa kita sendiri tidak yakin dengan kemampuan diri?

Buat saudara-saudaraku yang saat ini sedang diuji oleh Allah, apapun bentuk ujian itu, bergembiralah dan bersabarlah. Bergembira karena ujian berarti Allah masih peduli dan sayang kepada kita, untuk itu ia memberikan ujian agar kita lebih kuat, lebih bijak, dan lebih mulia. Allah ingin kita menjadi lebih baik di hadapan-Nya. Setelah itu, bersabarlah karena sesungguhnya kesabaran akan membuahkan ketenangan jiwa, kekuatan hati, dan sungguh Allah selalu bersama orang-orang yang sabar. Bersabarlah, karena Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang beriman, justru manusia lah yang seringkali meninggalkan sang penciptanya.

Apakah yang diperoleh orang-orang yang telah kehilangan Allah dari dalam dirinya? Dan apakah yang harus dicari oleh orang-orang yang telah menemukan Allah di dalam dirinya? Sungguh antara yang pertama dan kedua tidak akan pernah sama. Orang kedua akan mendapatkan segalanya, dan orang pertama akan kehilangan segalanya. **

Wallahualam

*kisah disadur dari buku “Kekuatan Cinta??
**disadur dari buku “La Tahzan!??


Di Balik Ujian Ada Hikmah Yang Diambil...(part 3)



Hiks...belakangan ini entah di televisi maupun koran memberitakan tentang bayi yang dibuang, ada yang dibuang di got, di sungai, di bak tempat sampah...ada yang diketemukan masih hidup dan ada yang diketemukan sudah meninggal...belum bayi yang diaborsi dan bayi yang mengalami kekerasan baik fisik maupun psikis oleh orang tuanya sendiri...dan berbagai alasan dikemukakan...alasan ekonomi, hubungan di luar nikah dan alasan yang lain...sedih dan kesal menjadi satu...tak kuasa melihat wajah bayi yang tak berdosa...dimana rasa kemanusiaan itu???...teringat kembali ketika saya untuk pertama dan terakhir kali melihat Khaled yang langsung meninggalkan kami untuk selama-lamanya, wajah yang begitu tenang dan damai...sebagai seorang yang baru menjadi ibu menghadapi kenyataan ini terasa menyesakkan dada...saya yang pernah merasakan ketika Khaled gerakannya over aktif, Khaled berusaha melepaskan tali pusarnya yang terpelintir untuk mendapatkan asupan makanan dan oksigen...saya membayangkan dan merasakan sakitnya khaled saat itu...seandainya dalam kandungan bayi dapat berbicara akan kami akan memberikan yang terbaik untuknya... tak pernah terpikir/membayangkan dalam hidup saya akan melihat anak/putra saya yang menghadap ke Ilahi terlebih dahulu dan melihat makamnya...inilah hidup yang harus dijalani...
saya tidak mengerti kenapa mereka tega berbuat seperti itu terhadap anak kandungnya sendiri...tiap bayi atau janin dalam kandungan mempunyai jiwa/nyawa mempunyai hak untuk hidup...anak adalah amanah Allah dan suatu saat qt akan diminta pertanggung jawabannya...ketika bayi-bayi itu merasakan kesakitan karena perbuatan ortunya apakah ortunya tidak merasakan kesakitan itu (ikatan antara ortu dan anak sangatlah kuat), apakah tidak merasa bersalah???...entah lah apakah mereka sadar atau tidak dengan apa yang telah dilakukannya...
Seandainya mereka tahu banyak orang yang sangat mengharapkan anak tetapi belum terkabul juga keinginan itu...mereka rela mengorbankan harta, waktu dan tenaga hanya untuk mendapatkan anak....
Seandainya mereka tahu banyak orang yang sedih ketika harus ditinggalkan bayi/anak yang sangat dicintai untuk selama-lamanya...
Seandainya mereka tahu banyak orang yang sedih mengalami keguguran atas bayi yang dikandungnya...

Aborsi dan menghilangkan nyawa bayi bukanlah solusi terbaik dalam hidup ini...jangan pernah melakukannya, rasa penyesalan di akhir tak ada gunanya.
Tiap anak mempunyai rezeki masing-masing, yang penting qt sebagai orang tua selalu berusaha dan berdoa..
Berani berbuat harus berani pula bertanggung jawab, bukan lari/lepas tanggung jawab...





Di Balik Ujian Ada Hikmah Yang Diambil...(part 2)



Menunggu hadirnya buah hati...

Bagi sebagian orang mudah untuk mendapatkan keturunan (buah hati) dan bagi sebagian orang lagi untuk hamil memerlukan waktu dan usaha, harus menunggu waktu entah itu bulan, tahun bahkan puluhan tahun untuk mendapatkan anak dan memerlukan usaha bagaimana supaya bisa cepet hamil, entah itu ke dokter atau pengobatan alternatif dimana untuk usaha yang satu ini diperlukan biaya yang tidak sedikit, untuk mendapatkan anak sudah ngga ada perhitungan lagi, berapapun akan dikeluarkan untuk bisa hamil. Di satu sisi ada yang sangat menginginkan anak tetapi harus sabar menunggu, di sisi lain ada yang udah dikasih hamil tapi "tidak" menghendaki kehadirannya, itulah hidup...buat yang dipermudah mendapatkan anak bersyukurlah dan buat yang sedang diuji kesabaran untuk mendapatkan anak bersyukur juga...karena bersyukur bukan hanya dalam mendapat kebahagiaan, tetapi bersyukur juga saat mendapatkan ujian-Nya (memang sulit tapi kita berusaha untuk bersyukur setiap saat)...
Saya termasuk orang yang sangat menginginkan hadirnya anak, tetapi harus sabar dengan ujian-Nya...saya baru hamil anak pertama (Khaled) setelah menunggu 2 tahun lebih 1 bulan, berbagai usaha tlah dilakukan dari dokter sampai pengobatan alternatif. Dokter pun ga cukup 1 orang, ganti2 dokter dan rumah sakit pun dilakukan karena ngga ada perkembangan, blom pengobatan alternatif, tiap ada orang yang hamil dengan cara ini itu selalu diikuti. Akhirnya saya dan hubby memutuskan untuk berobat ke dokter ahli infertilitas mengingat usia pernikahan yang udah hampir 2 tahun dan dari dokter sebelumnya sudah diketahui permasalahan ada dimana. Sebelumnya survey dulu ke dokter mana yang akan kita kunjungi, melihat list dokter di millist, menanyakan ke orang2 yang sukses hamil ke dokter dengan permasalahan yang sama. Alhamdulillah permasalahan sudah diketahui karena dengan dokter-dokter sebelumnya dinyatakan saya dan hubby baik-baik saja. Dari analisa baik2 saja kamipun santai, setahun kemudian belum hamil juga udah berpikiran pasti ada masalah. Akhirnya penyebabnya diketahui sel telur yang kecil2 dan banyak (PCO) dan rahim terbalik (retrofleksi). 3 bulan terapi Alhamdulillah berkah hamil diberikan Allah saat bulan Ramadhan, 2 minggu setelah lebaran ditestpack + dan cek ke dokter udah hamil 6 minggu.
Memang diperlukan kesabaran yang tinggi untuk ujian ini, bersabar dengan terapi yang harus dijalani dan bersabar dengan omongan orang. Baru beberapa bulan menikah udah ditanya udah isi blom, udah hamil blom? Alhamdulillah saya mempunyai ortu dan ortu mertua yang tidak meributkan/sering menanyakan sudah hamil atau belum, walaupun saya tahu mereka pun menginginkan cucu. Alhamdulillah punya suami yang baik, sabar, selalu menemani saat ke dokter dan tidak pernah menyalahkan saya. Justru yang paling sering bertanya saudara atau orang lain. Kalau nanyanya baik2 ngga masalah, tapi ada yang nanyanya kadang bikin kesel, sedih bahkan pernah nangis, exp : "udah isi blom? kho blom isi2? si A yang baru nikah aja udah hamil, kamu yang nikah duluan kho blom" , "udah hamil blom? udah lama nikah kho blom hamil2?" dan sebagainya. Ngga ditanya aja kalo liat/denger temen kuliah/kerja/tetangga yang baru nikah trus hamil itu udah pukulan telak. Siapa juga yang ngga menginginkan anak? Apa perlu kita memberitahukan kepada setiap orang apa masalah kita dan kita sedang berobat? Andai mereka tahu betapa kita pontang panting ke dokter, berapa biaya yang harus dikeluarkan, rasa jenuh dan cape apabila pengobatan tidak ada perkembangan :D. Andai mereka tahu saat kita testpack dan hasilnya negatif, rasanya sedih dan kadang menangis, bahkan pernah di conference teman-teman millist ada yang bilang kalo negatif tinggal menambahi satu garis pake spidol jadinya kan positif supaya ngga sedih lagi, yang ada di room tertawa semua;)). Bukan saya saja yang mengalami pertanyaan tersebut, temen2 saya di millist juga merasakan yang sama, bahkan ada teman yang sedih dan ngga siap ditanya2 seperti itu kalo pulkam (sama seperti saya). Hamil dan mempunyai anak adalah anugerah dari Allah dan Allah lah yang Maha Berkehendak.
Saya dan hubby pun merahasiakan penyebab kenapa ga hamil2 kepada mertua dan baru berani kami ceritakan setelah saya hamil. Selama ini saya sharing dan curhatnya dengan teman2 yang senasib dengan saya, sama2 menunggu lama untuk hamil dan mendapatkan anak. Berbagi dengan mereka mendapat banyak ilmu dan saling menyemangati dan saling menguatkan.
Dengan ujian yang Allah berikan, menunggu beberapa waktu untuk hamil...insyaAllah saat hamil kita lebih sabar, tidak mudah mengeluh saat kehamilan dan akan merasakan betapa indah dan nikmatnya kehamilan itu.
Buat teman-teman yang sedang menunggu hadirnya buah hati :
1. Bersabarlah...insyaAllah semua akan indah pada waktunya.
2. Pasrahkan semuanya kepada Allah, jadi ngga jadi itu kehendak Allah.
3. Tetap berusaha dan berdoa, dengan intens ke dokter atau pengobatan yang lain yang penting syar'i.
4. Jangan pernah menyalahkan pasangan apabila suatu saat diketahui masalahnya ada di pasangan, berilah support selalu, karena dukungan pasangan memberikan kekuatan tersendiri.
5. Apabila ada yang bertanya udah hamil blom? jawab aja "mohon doanya", saking capenya ditanya udah hamil blom, akhirnya saat saya menjawab mohon doanya alhamdulillah pertanyaan tidak berlanjut :)


Buat orang tua / mertua / teman-teman yang mempunyai anak/menantu/teman-teman yang lama belum diberi momongan :
1. Bertanya boleh...tetapi sebisa mungkin pertanyaan tersebut tidak menyakiti hati...exp :
- jangan membandingkan dengan orang yang baru menikah dan sudah hamil ("
udah isi blom? kho blom isi2? si A yang baru nikah aja udah hamil, kamu yang nikah duluan kho blom").
-
"udah hamil blom? udah lama nikah kho blom hamil2?"
- "udah hamil belum?belum...kho bisa? ngga pengin hamil?"

Mungkin buat si penanya pertanyaan tersebut biasa saja, tapi buat yang ditanya super luar biasa...menyakitkan...apalagi kalo bertanyanya di hadapan orang banyak :((
mungkin kalo pertanyaannya : " udah hamil blom? blom..yang sabar ya, semoga Allah mempermudah kamu untuk hamil", itu pertanyaan yang menyejukkan. Setiap orang yang sudah menikah pasti menginginkan untuk hamil dan menginginkan hadirnya anak. Ketika beberapa bulan belum hamil juga udah dihinggapi kekhawatiran, adakah masalah yang membuat belum hamil juga...tiap orang mempunyai masalah yang berbeda-beda ketika momongan itu tak kunjung hadir, penyebab susahnya hamil itu bisa dari suami (dari kuantitas dan kualitas sel spermatozoa, adanya infeksi dsb), bisa dari istri (dari sel telur, adanya sumbatan pada tuba faloppi, infeksi pada rahim, adanya antibodi terhadap spermatozoa dsb) dan juga bisa dari suami dan istri. Ketika penyebab sudah diketahui, tidak semua orang diberitahu, biasanya lebih memilih sharing dengan teman2 yang senasib, karena lebih nyaman dan nyambung dan memberi semangat tersendiri. Kalo boleh memilih, setiap orang pasti menginginkan dirinya sehat dan mudah memperoleh keturunan. Allah menguji hamba-Nya pasti ada hikmah yang diambil dari tiap ujian-Nya dan yang diuji menjadi lebih kuat keimanannya.

2. Memberi doa, dukungan dan semangat.

Tetap semangat...semoga Allah mempermudah dan memperlancar kita untuk hamil dan mendapatkan buah hati. Amin..




Di Balik Ujian Ada Hikmah Yang Diambil...(part 1)



Beberapa teman setelah membaca blog ini ada yang bilang sepertinya saya masih bersedih dengan kepergian anak saya untuk selama-lamanya. Awalnya memang berat...berat sekali rasanya ditinggal anak untuk selama-lamanya, seperti kehilangan separuh nyawa saat itu, apalagi Khaled adalah anak pertama, cucu pertama dan keponakan pertama buat keluarga saya dan hubby yang kehadiran&kelahirannya sangat dinanti. Baru pertama kali saya kehilangan orang yang sangat saya cintai, ikatan batin antara seorang ibu dan anak sangatlah kuat. Andai nyawa bisa terganti akan kuberikan nyawa ini buat anakku. Alhamdulillah perlahan-lahan dengan kesabaran, kepasrahan dan kekuatan dari Allah Alhamdulillah saya bisa melewatinya. Tetes air mata yang saya tulis di blog bukan berarti saya menangis yang sedih terus2an, tetes air mata keluar ketika merasakan kangen dengan Khaled :)
Saat awal-awal kepergiannya semua perasaan campur aduk...rasa bersalah, sedih dan lain-lain jadi satu. Alhamdulillah saya diberi kekuatan oleh Allah...ketika ada teman2 yang berkunjung ke rumah sakit atau di rumah saya berusaha untuk tegar, tidak menangis dan tetap senyum di depan semuanya dan alhamdulillah bisa. Tetapi ada juga orang yang datang dan tiba2 menangis reflek saya pun ikut menangis (bahkan tangisan orang yang datang lebih kencang dari saya).
Selang dua minggu setelah kepergian Khaled saya meninggalkan Jakarta, pulang kerumah ortu dan berpisah dengan hubby selama 4 minggu untuk menenangkan diri. Saat-saat awal kepergiannya tiap hari saya menangis dan kerjaan di rumah hanya browsing, mencari tahu ada apa dengan anakku...dari browsing itulah saya menemukan bahwa saya tidak sendiri, banyak yang senasib dengan saya..kehilangan anak ketika masih dalam kandungan dan meninggal waktu masih baby dan dari browsing ke blog2 orang inilah saya mendapat ilmu, belajar dari mereka...bagaimana mereka bangkit kembali, semangat lagi dari kesedihan ini...rasa sedih dan menangis adalah sesuatu yang wajar karena manusia juga punya perasaan tetapi kesedihan yang berlarut-larut, menyalahkan diri sendiri tidak akan menyelesaikan masalah dan tidak akan membuat Khaled kembali...untuk mencoba tidak sedih lagi, bangkit dari kesedihan ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, semuanya membutuhkan proses dan waktu...begitu juga dengan saya...untuk melihat baby yang baru lahir pun saya tidak sanggup, kalo melihat pasti menangis dan akan teringat kembali dengan Khaled sehingga selama beberapa waktu apabila ada baby yang saya temui di jalan saya berusaha untuk menghindar tidak melihat. Bahkan pernah saat saya di toko perlengkapan baby saat saya akan membeli kado buat saudara saya menangis di toko itu sampai pramuniaganya heran melihat saya :D.

Berikut postingan dari beberapa blog yang menjadi inspirasi saya untuk semangat dan bangkit dari kesedihan ini. Sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih untuk orang-orang yang mempunyai blog tersebut.

- padahal sesungguhnya dengan kepergian si kecil Allah telah menunjukkan kuasanya
"Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan dia tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya" (Qs : Al HAdid : 23)

- Bahkan hal itu adalah ujian bagi kami
"Barangsiapa yang oleh Allah dikehendaki menjadi baik maka ia akan diuji oleh-Nya"
(Al hadits)


- Bahkan bagi kami itu adalah karunia dan tabungan di akherat, sesuai dengan janji Allah SWT
"Barangsiapa Kuambil orang yang dicintainya di dunia tetap mengharapkan ridha-Ku, niscaya aku akan menggantinya dengan surga" (Al hadits)

- Bahkan dikabarkan juga bahwa kami tetap sabar akan kepergian anak yang masih kecil maka kelak di alam keabadian dia akan menjemput dan menolong kami dan kelak kami akan dibangunkan sebuah Baitul Hamd (istana Pujaan)

- Sungguh Allah memberi kebaikan atas kami yang tidak Ia beri kepada setiap manusia.
IA telah memberi kami kepastian seorang anak shaleh yang dijamin masuk surga seperti yang kami inginkan.

- Ada satu blog yang isinya apabila ditinggal oleh anak kecil, yang dikhawatirkan bukan dengan yang meninggal (InsyaAllah anak yang masih kecil mereka meninggal dalam keadaan suci), tetapi yang dikhawatirkan adalah orang yang ditinggal (orang tuanya), apakah bisa sabar, ikhlas dan bisa melewati ujian yang Allah berikan. Memang bener apa yang dikatakan dalam blog tersebut, apabila tidak kuat dengan ujian ini entah apa yang akan terjadi.

Buat teman-teman yang kehilangan buah hati, janganlah larut dalam kesedihan dan tetaplah semangat :
1. Anak adalah milik Allah dan titipan Allah yang dititipkan kepada kita dan kita harus siap dan ikhlas apabila sewaktu-waktu titipan itu diambil kembali oleh Pemiliknya.

2. Percaya dan yakin bahwa Allah tidak pernah salah dengan keputusan-Nya, Allah Maha Mengetahui yang terbaik buat kita, hubby dan anak kita.

3.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dengan memohon kesabaran, keikhlasan hati dan kekuatan hati kepada Allah insyaAllah kita dapat melewati ujian yang Allah berikan.

4. Allah lebih mencintai dan menyayangi dan ingin menjaga langsung anak kita.

5. Jangan pernah menyalahkan Allah (mempertanyakan kenapa Allah memberikan ujian ini kepada kita, apa salah kita). Selalu berbaik sangka-lah kepada Allah...apa yang menurut kita baik belum tentu baik menurut Allah dan sebaliknya. Khaled bagi saya malaikat kecil yang Allah kirim buat saya dan hubby untuk menjadi hamba Allah yang lebih baik. Dari sejak hamil sampai kepergiannya banyak pelajaran yang kita ambil darinya.

6. Jangan menyalahkan diri sendiri terus menerus (berpikiran seandainya saya begini, seandainya saya begitu mungkin kejadiannya akan lain). Namanya ajal itu rahasia Allah, tidak ada seorang manusia pun yang tahu kapan ajal itu datang, ajal tidak mengenal tua maupun muda, karena hidup mati seseorang sudah tertulis dalam kitab-Nya. Kalau Allah sudah Berkehendak maka apapun akan terjadi. Kita ambil hikmahnya dari tiap kejadian, mudah2an untuk kehamilan berikutnya diberikan kemudahan, diperlancar kelahirannya dan diberikan baby yang sehat. Manusia hanya bisa berdoa dan berusaha dan pasrahkan semuanya kepada Allah.

7. Menghindari untuk sementara waktu sesuatu yang mengingatkan kembali kepada anak kita dan menjadi sedih kembali. Saat saya dulu saya menghindari untuk beberapa waktu : melihat baby yang baru lahir atau baby yang masih kecil, menghindari orang-orang yang membicarakan baby-nya dan barang-barang yang sedianya buat Khaled sudah disimpan oleh keluarga hubby. Karena setiap melihat baby yang baru lahir atau yang masih kecil, mendengar cerita baby dan melihat barang perlengkapan Khaled akan mengingatkan kembali kenangan bersamanya dan kembali sedih. Alhamdulillah sekarang sudah bisa kuat melihat baby.

8. Dukungan suami dan keluarga sangat membantu mengembalikan semangat kita. Dari kejadian kemarin yang paling down memang saya, alhamdulillah suami lebih kuat, saya melihatnya menangis hanya sekali yaitu saat pertama kali dokter bilang Khaled sudah ngga ada walaupun saya tahu suami juga merasakan sangat kehilangan Khaled. Hubby berusaha tegar dan mengajak saya untuk tegar dalam menghadapi ujian ini, Alhamdulillah kami bisa melewatinya bersama-sama.

9. Berbagi dengan teman-teman yang sama2 kehilangan buah hati. Dengan berbagi insyaAllah beban dalam hati ini menjadi berkurang, karena sama2 pernah kehilangan buah hati sehingga punya perasaan yang sama, bagaimana rasanya ditinggal baby tercinta (sama2 curhat). Dari situ saling menasihati, saling menguatkan dan saling memberikan informasi bagaimana untuk kehamilan berikutnya.

10. Apabila ada perkataan dari orang yang tidak mengenakan hati jangan dimasukkan dalam hati (kho bisa begitu, seakan2 menyalahkan kita). Saat ada orang kena musibah terkadang ada perkataan terucap yang mungkin tidak disadari oleh orang2 tersebut yang terkadang menyakiti hati orang lain. Saya pun pernah mengalaminya dan hanya bisa menangis dalam hati, beberapa perkataan orang lain yang kurang berkenan dalam hati : " kasihan banget...udah nunggu lama, trus hamil anaknya ngga ada...saya aja cucunya udah 2 padahal nikahnya duluan mba" (saya hanya bisa terdiam, kesel iya...kalo namanya anak itu sepenuhnya kehendak Allah, saya juga pengen cepet hamil tapi kalo Allah belum Berkehendak mo gemana lagi, untuk hamil saya juga sudah berusaha ke dokter sampai pengobatan alternatif, tidak semua orang tahu apa yang saya lakukan untuk mendapatkan anak, saya biasanya sharing ama orang2 yang sama2 sedang berusaha untuk mendapatkan anak..dan namanya hidup mati seseorang sepenuhnya kehendak Allah), " mungkin blom rizkinya" (buat saya kehamilan Khaled adalah rizki yang tak ternilai harganya dan anugerah terindah Allah buat kami). Dari sini saya ambil hikmahnya supaya buat ke depannya bisa mengolah kata (tidak asal berkata), kalo berkata-kata tanpa dipikirkan terlebih dahulu, bukannya malah menghibur malah menyakiti hati orang lain.

Semoga Allah selalu memberi kesabaran, keikhlasan hati dan kekuatan hati dalam menghadapi ujian-Nya..Amin...



Selamat berjuang adikku sayang...


de...semalam bunda mendapat SMS dan MMS dari om dedy (adik bunda) mengirimkan kabar kalo yang di karantina AKPOL tinggal 303 orang dan alhamdulillah om dedy lulus dan yang diambil untuk terakhir seleksi adalah 300 orang, mudah2an om dedy lulus..
Isi MMS berupa foto om dedy yang katanya nambah hitam dan kata2 yang bikin bunda terharu dan menitikkan air mata :
Minta doanya biar diberi kemudahan dan keselamatan 
cepet lulus jadi perwira
pgn ngebahagiain dan ngebanggain ortu.

bunda jadi teringat saat bunda pulang ke rumah dan baca skripsi
om dedy, disitu dalam persembahan ada yang buat dede ditulis
"buat : calon keponakanku", saat om dedy diwisuda dede masih
dalam kandungan bunda usia 3 bulan dan bunda ngga bisa ikut
wisudanya karena bunda abis pendarahan. om dedy juga sangat menyayangi dede :)


Ya Allah...mudahkanlah dan lancarkan jalan adikku untuk menggapai cita-citanya
menjadi abdi negara. Engkau Maha Mengetahui yang terbaik buat kami.

Selamat berjuang adikku sayang...doa dan cinta kami selalu menyertaimu...:)

Puisi Cinta untuk Khaledku....


Ketika jantung tak lagi berdetak...
Ketika tangis tak pernah terdengar...
Ketika mata tak pernah terbuka...
Ketika raga tak lagi bernyawa...

Hanya satu kata yang terucap...
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un...
Semua milik Allah...
dan akan kembali pada-Nya...

Tetes air mata ini...
Tanda cinta...
Tanda sayang...
Tanda rindu...

Tetes air mata ini...
Tanda kebahagiaan saat pertama tahu kehadiranmu...
Tanda kesedihan saat melepas kepergianmu untuk selama-lamanya...
Tanda kesabaran, keikhlasan, kepasrahan saat 2 tahun menunggu dan melewati hari-hari tanpamu...

Tetes air mata ini...
Jadilah pelepas dahaga saat engkau haus...
Jadilah air telaga Surga saat engkau mandi...

Cinta ini slalu ada untukmu...
Sayang ini slalu ada untukmu...
Rindu ini slalu ada untukmu...
Sepanjang hidupku...

Namamu selalu ada dalam tiap doa...
Namamu selalu ada dalam tiap langkah...
Namamu slalu ada dalam hati...

Engkau adalah titipan Allah...
Saat siap dititipkan engkau harus siap jua saat titipan itu diambil kembali...
Engkau adalah milik Allah...
Saat ada rasa memiliki harus siap jua merasakan kehilangan...

Anakku...
Ayah Bunda sangat bahagia pernah bersamamu...
Perpisahan ini hanya sementara...InsyaAllah qt akan bertemu kembali dan berkumpul untuk selama-lamanya dalam Jannah Allah...
Tunggu dan jemput ayah bunda ya nak...
Walaupun saat ini terbentang jarak yang jauh, tapi engkau terasa dekat...dekat dalam hati ayah bunda...
Cinta, sayang, doa, peluk dan cium untukmu slalu...


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda